Resensi buku: Sabtu Bersama Bapak

Jarang-jarang saya bikin resensi. Tapi sekarang rasanya perlu untuk biku ini, saking terkesimanya saya dengan isinya.

Ketakjuban pertama adalah saat membaca kata pengantar penulisnya. Ternyata salah satu editornya yang diberi ucapan terima kasih adalah orang yang pernah saya kenal: Mba Resita. Kita ketemu waktu itu di Kelas Inspirasi Bekasi.

Ketakjuban kedua adalah ceritanya. Membaca judulnya dan garis besar ceritanya dari sampul buku, saya yakin bahwa ini ceritanya pasti cerita ttg nontonin video ayahnya tiap hari sabtu. Ala-ala How I Met Your Mother. Eh ternyata plotnya bukan begitu. Lebih seru dari itu, pesan-pesn bapak di flash-back sesuai dengan kejadian-kejadian yang sedang dialami oleh ibu, sulung dan bungsu. Walupun bapk sudh ngga ada, bapak tetep bisa ngedidik keluarganya dan menjadikan merek mandiri.

Ketakjuban ketiga adalah isi pesan-pesan bapak. Bapak mengajarkan nilai-nilai yang harus dipunyai seseorang mulai dari kecil, cari jodoh, sampe punya anak sendiri. Pesan-pesannya pasti ngena untuk semua kalangan sesuai dengan umurnya. Apalagi buat yang sedang nyari pasangan atau bentar lagi nikah, so sweet baget lah pokoknya haha.. Contohnya, katanya melamar istri itu merupakan tanggung jawab yang besar. Lakukan dengan penuh persiapan lahir dan batin, bukan modal keberanian aja, karena saat melamar kita minta banyak pada perempuan:

Saya pilih kamu,

Tolong pilih saya untuk menghabiskan sisa hidup kamu. Dan saya akan menghabiskan sisa hidup saya bersama kamu.

Percayakan hidup kamu kepada saya. Dan saya penuhi tugas saya padamu, nafkah lahir dan batin.

Pindahkan baktimu. Tidak lagi baktimu pada orangtuamu. Baktimu sekarang pada saya.

Overall buku ini sangat layak untuk dibaca. Such a lot of toughtful message on a simple story.

Malas

Kukira malas cuma untuk orang tak waras,
Gadaikan waktu agar bisa bebas.
Bebaskan kewajiban biar tanpa beban.
Orang waras tahu itu bukan bebas,
Malas katakan pas pada tugas.
Jadikan ia tertumpuk di ujung tanduk.

Namun benar kata orang.
Bukan nalar jadi jati.
Nalar bisa jadi omong.
Tapi nalar jadi jati? Itu bias.

Apa aku kini tak waras?

Beralasan tak ada waktu,
Tuk kerjakan sesuatu.
Beralasan sedang sibuk,
Kerjakan sesuatu, padahal besarnya tak sebubuk.
Hanya sok sibuk.

Bukankah ada prioritas?
Tak tahu.

Demi masa.
Jangan sampai impianku tergerus waktu.

Kreatif

Beberapa waktu yanga lalu saya membaca sebuah artikel di kompas tentang kriteria wanita cantik dari berbagai negara. Jago banget saya pikir bisa dapet materi kayak gitu.

Yang saya kagum justru ternyata sumber tulisan kompas tersebut berasal dari seorang wanita yang menyewa beberapa orang freelancer photoshop di sebuah situs untuk merombak foto dirinya sendiri. Dia menyuruh fotonya yang tanpa make up itu untuk dibuat cantik menurut mereka. Tentunya lewat rekayasa photoshop. Harapannya dia bisa mengambil kesimpulan dari hasil karya mereka atas foto dirinya tentang kriteria kecantikan dari berbagai negara.

Itulah yang namanya kreatif. Susah untuk dapat idenya, kadang hal tersebut simpel, malah tak terpikirkan.

Anda bisa melihat hasilnya di link berikut. Dia namakan project ini Before-After. http://www.estherhonig.com/#!before–after-/cvkn

Di atas langit ada langit

Sekali lagi saya disadarkan bahwa bahagia itu bukan destinasi, tapi cara kita menempuh jalan menuju destinasi tersebut. Happy is being. If you want to be happy, be!!

Apapun yang keadaan kita saat ini, kita bisa pilih, pilih bahagia atau atau tidak. Ada orang yang selalu iri dengan apa yang dipunyai orang lain, padahal banyak juga orang yang pengen menjadi dirinya.

Kuncinya dengan selalu bersyukur. Apapun yang kita miliki harus disyukuri, ada yg lebih tidak beruntung. Kalo selalu melihat orang lain, ya pasti ada yg lebih. Karena diatas langit masih ada langit..

Budaya itu menyesuaikan dengan keadaan

Pernah ke resepsi kawinan sore-sore, jam 5? Ato ke kawinan jam 12 malem?

Ya itu terjadi. Di daerah Cikarang, Karawang, Bekasi, hal itu adalah hal yang lumarah. Kenapa?? Karena mereka mnyesuaikan dengan keadaan. Orang-orang disana banyak yang bekerja sebagai karyawan/buruh perusahaan yang jam kerjanya di-shift. Ada shift malam. Dan kadang jadwal liburnya bukan sabtu/minggu, tetapi weekday.

Jadilah jam resepsi pernikahan, walaupun dilkukan hari Sabtu/Minggu, harus mengakomodasi tamu-tamu Undangannya yang pulang kerja shft 1 (sore hari), shift 2 (tengah malem), shift 3 (siang hari). Muncullah kebiasaan resepsi full day ampe tengah malem.

Emang budaya itu gimana keadaan, ntar bakal menyesuaikan…

Baca dulu UUD biar ngerti berita

Bingung baca berita? Apalagi tentang politik, ada DPR, MPR, KPK, BPK, MK, dan seterusnya? Sama.

Sekarang lagi hot-hotnya ada kasus suap di MK, eh bingung. Bukan bingung dengan kronologis kasusnya. Suka bingung dengan contohnya, seberapa penting posisi MK di pemerintahan. Fungsi MK. Dulu perasaan ga ada MK pas belajar di SD haha. Adanya DPR/MPR doang. MK sama MA bedanya apa? Hihihi..

Sekarang banyak generasi muda (atau setidaknya saya dan orang-orang sekitar saya), yang apatis terhadap politik. Mungkin karena saking bencinya mereka terhadap para pemimpin yang diberitakan media melakukan hal-hal negatif: korupsi, berantem, asusila, saling menjatuhkan, dll.

Kita tidak bisa mengubah orang lain, yang bisa kita ubah hanyalah diri sendiri. Begitu kata peribahasa. Jadi kalo benci orang itu, jangan berlebihan, jangan sampe benci terhadap pekerjaannya, sebagai politikus. Jangan berharap kalo kita acuh, diam saja, kita biarkan, semua akan baik dengan sendirinya. Lakukan apa yang bisa kita lakukan, Minimal belajar mengerti apa yang mereka lakukan. Kan mereka pemimpin kita. Jadi kita bisa mengawasi. Belajar lah politik, mengerti dasar-dasar sistem pemerintahan di Indonesia.

Jadi Apa itu MK (Mahkamah Konstitusi)? MK adalah lembaga yang berwenang menguji UU terhadap UUD, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan hasil pemilihan umum. Juga memberi putusan terhadap pendapat DPR (yang digunakan untuk pengajuan pemberhentian presiden) bahwa presiden melanggar hukum atau tidak mampu menjalankan tugasnya.

Anggota MK? Ada 9 hakim konstitusi  yang diajukan masingmasing tiga orang oleh Mahkamah Agung, tiga orang oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan tiga orang oleh Presiden.

Tuh kan lumayan ngerti sekarang posisi MK di pemerintahan. Jadi lebih ngerti kalo ada berita tentang MK. Darimana ini saya dapetin? Dan saya juga ngga menduganya. Ternyata semuanya ada di Undang-Undang Dasar 1945, tentu hasil amandemen. Ternyata hasil amandemen yang dulu rasanya ngejelimet itu berguna juga. Amandemen 1-4. Banyak banget.

Mungkin sudah 6 tahun berlalu sampai sekarang, baru membaca UUD lagi. Ternyata penting, untuk mengetahui sitem pemerintahan kita itu seperti apa. Namanya juga kitab suci untuk menjalankan negara, pasti penting banget kan.

Nah ini link ke UUD kita http://www.dpr.go.id/id/uu-dan-ruu/uud45 Baca deh biar kita tahu hak dan kewajiban warga negara, gimana cara pemerintahan Indonesia dijalanin. Banyak pemahaman yang baru dirasakan sekarang daripada dulu pas kita kecil.

Yok kita baca lagi UUD.

Itikaf di Istiqlal

Alhamdulillah pebaan tahun ini, 2013, 1434H, ada yang beda. Saya pertama kali ngunjungin Istiqlal. Niatnya mau taraweh terus itikaf, sengaja berangkat tanggal 23. Malam ganjil.

Berangkat dari cikarang, kirain akan keburu ngejar taraweh disana. Taunya jauh bangeet. Alhasil naik motor ke stasiun Bekasi pun santai saja. Kemudian naik krl. Turun di Djuanda. Dateng kesana sudah selesai tarawehnya. Yaudah taraweh sendiri jadinya.

image

Yang ditunggu adalah shalat witir barengnya. 11 rakaat dengan bacaan suratnya satu juz. Wew, kapan lagi nyobain :’) Kaget, awalnya mesjid tidak terisi penuh, lama kelamaan, puncaknya jam 2 malem, saat shalat witir mau dimulai, mesjid jadi penuh banget. Jadi susah untuk tidur telentang. Banyak juga warga asing berkulit hitam yang ikut, mungkin nigeria.

Satu lagi pengalaman baru adalah membayar zakat fitrah di baz istiqlal. Yang mengagumkan adalah amil yang menerimanya ternyata diluar dugaan saya. Jauh dari amil mesjid yang saya bayangkan, lesu dan bicara seadanya saja. Ternyata ini amilnya sangat enerjik, pinter ngomong, ngga kalah dengan cs-nya bank, dan tentunya berambut kelimis. Bicara dan menuntun melafalkan niat berzakat dengan yakin, itu yang membuat saya kagum. Baju formal dan berdasi. Ini dia, fikir saya, sosok amil idaman.

image

Amil memang harus begitu bukan? Untuk mendorong orang2 kaya yang financial literacy nya tinggi agar berzakat, butuh seorang amil yang kompeten. Baik dalam memberi tahu detil berapa yang harus mereka bayarkan, maupun meyakinkan bahwa badan amil zakat tempat mereka menitipkan zakat merupakan lembaga kredibel dan terpercaya. Layaknya sebuah bank.

Selamat lebaran,
ZA