Perjalanan Seger: Jakarta-Bandung via Kereta Argo Parahyangan

Bosen dengan kemacetan Jakarta, monotonnya Cipularang, jalan tol yang lempeng dan bikin ngantuk?

Cobain deh sekarang, sisihkan waktu dengan berangkat lebih awal, naik kereta. Coba transportasi alternatif ini. Berangkat dari Stasiun Gambir, tiba di Stasiun Bandung/Cimahi, ataupun sebaliknya.

Apa yang Anda dapat? Sisihan waktu Anda untuk lebih lama dalam perjalanan akan terbayar dengan suguhan pemandangan sepanjang perjalanan yang luar biasa dibanding tingginya gedung-gedung Jakarta. Pemandangan didominasi sawah-sawah dan hutan-hutan yang dibelah oleh rel kereta api.

Apa lagi yang istimewa? Pertama jalan yang berkelok-kelok, ini yang seru. Saya kira jalan-jalan kereta di jalur ini dibuat melalui lahan yang yang memaksa rel untuk berbelok sampai maksimal. Iya, kan jalan kereta biasanya lurus. Nah ini rel-nya belok semaksimal-maksimalnya pokoknya, sampai suara roda kereta gesekan ke dinding rel sampingnya bising banget. Ini juga yang bikin kepala kereta, rangkaian gerbong lainnya jika kita duduk di gerbong belakang. Atau buntut kereta jika kita duduk di gerbong depan. Jadi salah satu tipsnya adalah pilihlah gerbong paling depan ataupun paling belakang. Yang paling enak sih paling belakang biar searah sama laju kereta. Kalo ngga salah paling belakang itu gerbong kelas bisnis.

Hoho, nyepur yook..

Sepeda pun naik di dalam bis dan kereta

Ini pengalaman saya aja dalam bersepeda. Untuk menuju destinasi yang jaraknya jauh dalam bersepeda, ini dia alternatif angkutan yang dapat digunakan:

1. Bis

image
Sepeda di balik jok belakang bis

Pertama adalah naik bis. Ada dua cara sebenarnya masukin sepeda ke dalam bis yaitu di bagasi dan di balik jok paling belakang. Keuntungan disimpan di bagasi adalah pasti tidak bayar, karena kadang-kadang kalo disimpan di balik jok seperti yang saya alami di foto diatas, sepeda itu dihitung sebagai satu penumpang XD. Sedangkan kekurangannya adalah kedua ban harus dilepas terlebih dahulu, sebetulnya ngga repot kalo naiknya dari terminal dan bagasinya tidak penuh. Kalo di bagasi ati-ati nyimpen baut quick-releasenya ya, soalnya pernah ada yang pengalaman kayak gitu katanya.
Btw, saya naik bis itu dari bandung ke cikarang, naik di pasir koja. Udah nyoba dimasukin bagasi tanpa dilepas rodanya dan ternyata ngga masuk, karena buru-buru dan dibelakang kosong jadi dinaikin lah ke belakang.

2. Kereta api ekonomi (KRD)

image
Nutupin satu pintu krd 😐

Ini nih yang perjuangannya paling berat: naik KRD bawa sepeda. Kalo mau naik krd itu bisa, buktinya saya bisa. Tapi harus harus tahu pasti kapan jadwal keretanya kosong. Jangan seperti saya, saya kira hari sabtu sore krd dari cikarang ke senen itu bakal kosong, eh ternyata padat walaupun start dari cikarang masih bisa masuk. Lama kelamaan di stasiun berikutnya malah penuh, sepeda pun makin terdesak ke tengah gerbong karena banyak yang lalu lalang, termasuk pedagang asongan. Akhirnya saya mwmutuskan untuk berdiri di pinggir pintu saja, satu pinru kereta terhalang sepeda saya ahahahaha… Bahaya sebetulnya sih, karena sepeda ada dalam posisi berdiri dan harus dipegangin terus menerus. Nanti lagi harus mastiin dulu bener2 kosong deh. Malah pas perjalanan pulang dari stasiun cakung tidak bisa masuk KRD padahal sudah beli tiket T.T

3. Kereta listrik (KRL)

image
Menunggu krl tiba

Inilah opsi paling manusiawi dan sepedawi 😀 untuk mengangkut sepeda ajarak jauh. Jam kosong kereta bisa diprediksi yaitu selain jam masuk dan pulang kantor. Masukin ke kereta juga enak karwna lantai kereta dan lantai peron-nya sejajar, tidak seperti krd yang harus gotong-gotong karena naik tangga. Malah ada temennya, ada juga yang naikin sepeda ke kereta yang sama. Kemudian masalah tiket, memang tidaka ada peraturannya sepeda harus beli tiket atau ngga. Petugasnya pun tidak menanyakan tiket untuk sepeda. Tetapi saya dengan kebesaran hati, hahaha, selalu membeli tiket untuk sepeda. Merasa tidak enak saja sudah mengambil tempat dan mengganggu kenyamanan pulak 😉 Juga kalo disindir orang lain, jadi punya alasan bahwa saya beli tiket duaaa! Hahahaha.

Saya naik krl gara-gara yang tadi, dari cakung krd sangat penuh. Jadinya naik krl, tapi jalur krl hanya sampai bekasi. Dan sisanya: bekasi cikarang, harus digoweeeeees…..

Salam gowes,
ZA