Kawah Ratu & Domas Gunung Tangkuban Parahu

This slideshow requires JavaScript.

Kawah Ratu di Gn Tangkuban Parahu merupakan kawah yang paling besar dan paling gampang diakses. Paling deket dari parkiran. Ya Tangkuban Parahu memang gunung berapi aktif yang punya jalan gede, masuk mobil, sampai ke puncaknya. Saking gampangnya banyak yang lupa kalau kawah ini kawah Ratu namanya, bukan kawah Tangkuban Parahu karena ternyata gunung ini punya kawah yang lain.

Orang yang ngga suka naik gunung tapi ingin nyoba hawa kawah, ya ke sini ini nih ke Tangkuban Parahu yang paling cocok. Bisa ngerasain dinginnya ketinggian puncak gunung tanpa harus cape daki. Ngerasain baunya belerang. Mulut kawah Ratu ini gede banget, pengunjung bisa ngelilinginnya dengan aman, karena rata-rata sudah bertangga, bersemen dan berpagar tentunya. Banyak petugas yang lalu lalang.

Kawah Ratu kurang menantang?? Atau mau rebus telor di kawah, haha.. 

Jawabannya adalah Kawah Domas.

This slideshow requires JavaScript.

Nah, itu dia Kawah Domas. Butuh jalan kaki nurunin trek sekitar setengah jam dari kawah Ratu untuk mencapai kawah Domas. Di kawah Domas ini banyak uap-uap panas keluar dari perut gunung. Kalo kebetulan tempat keluarnya nampung air, akan jadilah kolam air panas kaya jacuzzi lah, hehe, kita bisa rendem kaki disitu. Perjalanan menuju kawahnya pun baguuus, sayang untuk tidak diabadikan..

Yang paling unik adalah kita dapat merebus telor. Yap, kapan lagi rebus telor di kawah gunung :). Katanya ini obat loooh. Karena kita rebusnya di kolam panas paling gede yang mengandung belerang. Tak tahu obat apa. Yang pasti ini adalah obaaaat lapaaar hehe. Ganjel lah abis turun ke kawah.

Telor bisa bawa sendiri ato beli di sekitar domas. Harganya jadi dua kali lipat lah kalo beli, tapi kita bakal dikasi tau gimana cara rebusnya. Nyam nyam nyam. Jangan sampe telornya belum mateng ya, nanti jadinya bau anyir campur rasa belerang, kaya telor rebus saya, he he he..

Enjoy, ZA

Pelabuhan Sunda Kelapa

This slideshow requires JavaScript.

Belum tahu Sunda Kelapa?? Sunda Kelapa ini pelabuhan utamanya Batavia jaman VOC dulu. Dan ternyata pelabuhan ini masih aktif sampai sekarang meskipun bongkar muat dan kapal-kapal modern sekarang dipindah ke Tanjung Priok. Sebagian komoditas masih diantar ataupun didatangkan melalui Sunda Kelapa. Yang keliatan sih ada minyak kelapa curah, beras, dll yang dipindah dari/ke dalam truk. Tentu kapal-kapal tersebut ngga bisa bawa kontainer.

Pelabuhan ini terjangkau dari kota tua dengan berjalan kaki 🙂 Lumayan jauh, ada dua kiloan lah. Nah yang main ke Kota Tua, sempetin juga main ke pelabuhan. Pemandangan masih layak utk diabadikan di foto lah, meskipun kurang kebersihannya. Namanya juga teluk jakarta.

ZA

Perjalanan Seger: Jakarta-Bandung via Kereta Argo Parahyangan

Bosen dengan kemacetan Jakarta, monotonnya Cipularang, jalan tol yang lempeng dan bikin ngantuk?

Cobain deh sekarang, sisihkan waktu dengan berangkat lebih awal, naik kereta. Coba transportasi alternatif ini. Berangkat dari Stasiun Gambir, tiba di Stasiun Bandung/Cimahi, ataupun sebaliknya.

Apa yang Anda dapat? Sisihan waktu Anda untuk lebih lama dalam perjalanan akan terbayar dengan suguhan pemandangan sepanjang perjalanan yang luar biasa dibanding tingginya gedung-gedung Jakarta. Pemandangan didominasi sawah-sawah dan hutan-hutan yang dibelah oleh rel kereta api.

Apa lagi yang istimewa? Pertama jalan yang berkelok-kelok, ini yang seru. Saya kira jalan-jalan kereta di jalur ini dibuat melalui lahan yang yang memaksa rel untuk berbelok sampai maksimal. Iya, kan jalan kereta biasanya lurus. Nah ini rel-nya belok semaksimal-maksimalnya pokoknya, sampai suara roda kereta gesekan ke dinding rel sampingnya bising banget. Ini juga yang bikin kepala kereta, rangkaian gerbong lainnya jika kita duduk di gerbong belakang. Atau buntut kereta jika kita duduk di gerbong depan. Jadi salah satu tipsnya adalah pilihlah gerbong paling depan ataupun paling belakang. Yang paling enak sih paling belakang biar searah sama laju kereta. Kalo ngga salah paling belakang itu gerbong kelas bisnis.

Hoho, nyepur yook..

Braga Festival 2013

Pertama kalinya saya berkunjung ke Braga Festival. Festival untuk memeriahkan Jl. Braga yang pernah menjadi pusat mode, tempat gaulnya, orang-orang Hidia Belanda di masa Parijs Van Java. Jalan Braga bisa dibilang kota tua-nya Bandung. Braga Festival ini diadakan saat hari jadi kota Bandung.

This slideshow requires JavaScript.

Cukup unik ternyata braga festival. Area festival dibagi-bagi berdasarkan temanya. Ada area komunitas, pameran foto, seniman-seniman yang melukis/pertunjukan secara live, area komersil, kenangan, dll. Kebetulan saat itu di panggung utama sedang ada pertunjukan tari. Di panggung lain ada Live Jazz. Ada juga panggung Middle Age Community, hihihi, komunitas paruh baya yang nyanyiin lagu-lagu jadul dan dangdut tentunya. Ada juga dari komunitas fotografi, komunitas bersih-bersih.

Salah satu gerbangnya digelayuti banyak botol yang berisi air-air dari berbagai mata air di kota Bandung. Setiap botol ada pesannya dan darimana air itu berasal. Pesannya macam-macam.  | Air yang pernah menjadi energi Bandung, kini.. |Sumber Mata Air Cikapundung |

Ada pula zona memori. Memori perjuangan munir, juga artis-artis kota kembang. Nike Ardila: Seberkas Sinar.

-Kajeun Rudet Bandung Nu Aing-